About Me

My photo
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
A Man With Orange Flavor
evan rizky ashari On Wednesday 29 December 2010
PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) masih mempunyai utang sebesar Rp 1,9 triliun sampai dengan akhir 2010. Merpati mendesak pemerintah segera menyuntikkan dananya melalu Penyertaan Modal Negara (PMN) di awal 2011 untuk membantu operasional perusahaan.
Demikian diungkapkan Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo alam konferensi persnya di Gedung SAR, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/12/2010).

"Ekuitas kita atau kita sebut outstanding utang kita di akhir Desember ini sebesar Rp 1,8 triliun. Itu terdiri dari utang ke beberapa lessor, PT Pertamina dan PT Angkasa Pura," ujar Jhony.
Ia mengatakan, dana PMN dari pemerintah untuk memperbaiki Merpati hingga saat ini belum juga digelontorkan oleh sebab itu utang kembali menumpuk. Jhony menegaskan, seharusnya jika ingin memperbaiki Merpati sebagai maskapai plat merah nasional sudah semestinya dilakukan saat ini.
"Saat ini kita sebenarnya sudah siap memperbaiki perusahaan oleh sebab itu perlu adanya dukungan dana dari pemerintah sesuai janjinya. Jangan molor terus karena bantuan ke Merpati itu dari dulu selalu diterima tidak pernah tepat waktu," terangnya.

Jhony memaparkan, program PMN ini sudah berjalan selama 5 tahun bahkan sampai berganti direksi selama 4 kali dan tidak pernah selesai. Pada tahun 2007, Jhony mengatakan, diputuskan restrukturisasi Merpati sebesar Rp 610 miliar tetapi baru diberikan Rp 300 miliar. Nah sisanya akan diberikan di 2009 sebesar Rp 310 miliar.

"Tetapi tidak cair-cair sampai saat ini. Karena ada pergantian direksi baru maka manajemen dijanjikan lagi di Januari 2011 akan digelontorkan makanya mudah-mudahan bisa masuk semua," terangnya.

No comments:

Post a Comment