About Me

My photo
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
A Man With Orange Flavor
evan rizky ashari On Wednesday 29 December 2010
Sejak reformasi mulai akhir 1997 makin banyak diantara kita enggan menyebut Pancasila meskipun lambang Garuda Bhinneka Tunggal Ika masih terpampang megah di tempat-tempat resmi. Sebelum itu yang lebih dulu kita hindari ”secara diam-diam” adalah kata-kata sosialisme yang meskipun tidak kita tolak secara terang-terangan tetapi ”dirasakan” tidak wajar lagi sejak rontoknya tembok Berlin 1989 dan bubarnya Uni Soviet 1991, yang menunjukkan kemenangan paham kapitalisme atas sosialisme.

Memang dekade delapan puluhan sejak anjlognya harga eskpor minyak tahun 1982, Ekonomi Indonesia yang baru memperoleh bonansa minyak 1973-80 mengalami resesi, dan tanggapan rezim terhadap resesi adalah kebijakan deregulasi 1983 dan liberalisasi perbankan 1988, yang keduanya jelas menggambarkan langkah terang-terangan memilih sistem ekonomi kapitalisme liberal. Meskipun tahun 1994 Mensesneg Moerdiono masih membantah Indonesia menerapkan liberalisme, tokh Radius Prawiro mengakui sistem ekonomi Indonesia sejak 1998 menjadi ”paling liberal di dunia”.

DARI SOSIALISME PANCASILA KE KAPITALISME LIBERAL

Apakah pemerintah Orde Baru bisa disalahkan telah dengan sadar ”mengubah” arah dan sistem pembangunan Ekonomi dari sosialisme ke kapitalisme? Jika masih ada diantara kita tidak percaya bahwa sistem ekonomi sosialisme telah kita tetapkan sebagai sistem ekonomi nasional kita, kiranya kutipan singkat dari TAP No. XXIII/MPRS/1966 berikut cukup memadai.

Bahwa langkah pertama ke arah perbaikan ekonomi rakyat ialah penilaian kembali daripada semua landasan-landasan kebijaksanaan ekonomi, keuangan, dan pembangunan, dengan maksud memperoleh keseimbangan yang tepat antara upaya yang diusahakan dan tujuan yang hendak dicapai, yakni masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila.

Pada awal Orde Baru sangat populer pengertian Demokrasi ekonomi yang memiliki ciri-ciri positif sebagai berikut. 2)

1. Perekonomian berasas kekeluargaan;
2. Pengawasan oleh lembaga-lembaga perwakilan;
3. Cabang-cabang produksi penting dikuasi oleh negara;
4. Hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
5. Hak milik berfungsi sosial;
6. Daya kreasi warga negara bebas dikembangkan;
7. Fakir miskin memperoleh jaminan sosial.
evan rizky ashari On
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state, sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan, menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, safety life (James. C.Scott, 1981), mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi tengkulak lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh tani desa bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat sedikit.

Kemiskinan telah membatasi hak rakyat untuk (1) memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan; (2) Hak rakyat untuk memperoleh perlindungan hukum; (3) Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman; (4) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan) yang terjangkau; (5) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan; (6) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan; (7) Hak rakyat untuk memperoleh keadilan; (8) Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik dan pemerintahan; (9) Hak rakyat untuk berinovasi; (10) Hak rakyat menjalankan hubungan spiritualnya dengan Tuhan; dan (11) Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam menata dan mengelola pemerintahan dengan baik.

Kemiskinan menjadi alasan yang sempurna rendahnya Human Development Index (HDI), Indeks Pembangunan Manusia Indonesia. Secara menyeluruh kualitas manusia Indonesia relatif masih sangat rendah, dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain di dunia. Berdasarkan Human Development Report 2004 yang menggunakan data tahun 2002, angka Human Development Index (HDI) Indonesia adalah 0,692. Angka indeks tersebut merupakan komposit dari angka harapan hidup saat lahir sebesar 66,6 tahun, angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 87,9 persen, kombinasi angka partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi sebesar 65 persen, dan Pendapatan Domestik Bruto per kapita yang dihitung berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity) sebesar US$ 3.230. HDI Indonesia hanya menempati urutan ke-111 dari 177 negara
evan rizky ashari On
Ibu Sri (bukan nama sebenarnya), berumur sekitar 40 tahun, tinggal di desa Sragen (Jawa Tengah), adalah seorang pengusaha warung makan sederhana. Pada suatu hari terpaksa meminjam uang sejumlah Rp 1 juta dari pelepas uang (atau lebih dikenal sebagai rentenir). Tiap bulan dia harus membayar Rp 100.000, tetapi pinjaman tersebut tidak pernah lunas, sebab bunganya 10% sebulan. Jadi Rp 100.000 yang dia angsur selama ini hanya bunganya saja, sementara untuk pokoknya tidak pernah lunas. Kemudian atas ajakan kawannya, dia bergabung dalam suatu kelompok ibu-ibu para pengusaha mikro lainnya, yang lebih dikenal dengan istilah KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat). Setelah kelompoknya dipandang cukup solid, oleh pendampingnya diberi kesempatan untuk mulai meminjam ke Lembaga Keuangan Mikro, masing-masing Rp 1 juta. Oleh Ibu Sri pinjaman tersebut digunakan untuk membayar lunas semua hutangnya pada pelepas uang. Kemudian setiap bulannya Ibu Sri tetap membayar Rp 100.000 kepada kelompoknya, dan setelah 12 kali angsuran hutangnya dinyatakan lunas. Ibu Sri sangat bersyukur dan sejak itu penghasilannya meningkat dengan Rp 100.000 setiap bulannya, karena pinjamannya sudah lunas.

Itulah keuangan mikro, dengan Rp 1 juta, dapat mengubah kehidupan Ibu Sri dan keluarganya. Ia memang tidak mempunyai akses ke Lembaga Keuangan seperti bank, sebab tak punya agunan maupun tabungan. Satu-satunya akses adalah ke para pelepas uang, dan itu berarti ia akan menjadi miskin seumur hidupnya, karena tingginya bunga pinjaman (10 – 20 % setiap bulan). Berapa banyak orang-orang seperti Ibu Sri di Indonesia? Yaitu orang-orang miskin, tetapi punya usaha yang sangat kecil (makanya disebut usaha mikro). Menurut data dari PNM (Permodalan Nasional Madani), jumlah pengusaha mikro di Indonesia ada 34,5 juta unit, dan dengan keluarganya (istri, suami, anak-anak) rata-rata 4 orang menjadi 34,5 x 4 = 138 juta jiwa, yang berarti lebih dari setengah penduduk Indonesia. Apakah mereka miskin? Umumnya begitu. Kriterianya apa? Nah, di sinilah kita belum pernah punya kesepakatan bersama, dan perdebatan serta adu argumentasi masih berlangsung terus. Masing-masing institusi memakai kriteria yang berbeda-beda, sehingga angka-angka kemiskinan selalu simpang siur. Secara global, ada semacam pengertian tentang kemiskinan yang dapat diterima dan dimengerti satu sama lain, yaitu apabila penghasilannya kurang dari: US$ 1 per hari per orang. Jadi satu keluarga dengan anggota suami, istri dan 2 anak, perlu punya penghasilan 4 X US$1 X Rp 10.000 = Rp40. 000/ hari atau Rp 1.200.000 sebulan, agar tidak tergolong miskin. Wah, kalau begitu angka kemiskinan akan jadi besar sekali? Belum tentu, asalkan usaha-usaha mikro, baik di desa-desa maupun di sekitar kota besar (daerah urban) dapat tumbuh baik.

Mari kita lihat pengalaman Ibu Sari di Desa Parung Bogor. Suaminya bekerja sebagai pengemudi, dan dia sendiri sebagai pedagang sayur mayur keperluan sehari-hari, bertempat di rumahnya. Setiap pagi, ketika orang lain masih nyenyak tidur, pada jam 02.00 sampai 04.00, dengan ditemani suaminya dia belanja sayur mayur di pasar Parung. Dia memilih sayur dan makanan sehari-hari, dengan ragam dan jumlah yang kira-kira akan habis terjual hari itu juga. Biasanya dia membelanjakan sekitar Rp 500.000 sampai Rp 600.000 setiap hari, yang terdiri dari: ayam 7 ekor, daging 2 kg, ikan 10 ekor, tempe 70 potong, tahu 200 potong dan sayur mayur lengkap untuk membuat; sambal-sambalan, sayur sop, sayur asem, sayur lodeh dan lain-lain. Dia menjualnya dengan harga cukup ringan (kompetitif istilah kerennya), seperti: sambalan Rp 1.000, sop Rp 1000, sayur asem Rp 1.500, sayur lodeh Rp 2.000. Sisa yang tidak laku dimakan sendiri, atau diberikan kepada orang-orang yang kurang beruntung sebagai sedekah, sebab tidak dapat dijual kembali keesokan harinya. Tetapi kalau ayam, oleh Ibu Sari diberi bumbu, dan dijual sebagai ayam kuning keesokan harinya. Setiap hari penjualannya mencapai rata-rata Rp 700.000, dan masih ada yang menjadi piutang, karena langganannya ada yang penghasilannya bulanan, sehingga baru bisa membayar pada akhir bulan. Tetapi keluarga ini tidak mau menganggap mereka berpenghasilan Rp 2 juta per bulan. Tetapi mereka lebih memilih menganggap penghasilan bersihnya Rp 40.000 sehari, sebab suami dan kedua anaknya mengambil masing-masing Rp 10.000 sehari, dan belanja keperluan rumah tangga lainnya. Mereka mensyukuri Rp 40.000/hari bersih, dari pada menganggap penghasilannya sekitar Rp 2 juta sebulan. Tetapi penghasilan mereka melebihiUS$ 1 per orang per hari. Sehingga mereka bukan tergolong miskin.

Usaha mikro memiliki laba atau profit margin yang cukup tinggi. Sebagai contoh pedagang sayur keliling di komplek-komplek perumahan. Harga tempe di pasar Rp 500, di komplek perumahan bisa mencapai Rp 1.500 – tiga kali lipat. Sayur kangkung di pasar 1 ikat = Rp 250, di gedongan bisa mencapai Rp 1.000 – empat kali lipat. Namun pelanggannya puas, karena tidak usah repot pergi ke pasar atau supermarket dan boleh beli secukupnya saja, jadi “win-win”. Bagi usaha mikro, yang terpenting bukan bunga pinjaman yang rendah, tetapi akses ke lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman tanpa agunan dan prosedurnya mudah serta dananya dapat dicairkan tepat waktu dan tepat jumlah. Pinjaman dana itu pada umumnya dibutuhkan untuk tambahan modal kerja. Mengapa diperlukan? Karena harga-harga naik dari waktu ke waktu, maka modal kerja yang ada tidak mencukupi lagi untuk membeli jumlah barang dagangan yang sama banyaknya. Apalagi kalau hasilnya menurun, masih terpakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga modal kerjanya makin susut lagi. Disinilah keuangan mikro berperan untuk menyelamatkan mereka dari kemiskinan. Kalau modal kerjanya sudah cukup, maka kebutuhan mendesak lainnya akan menyusul, misalnya biaya sekolah anak-anak. Mereka tahu betul tanggung jawabnya sebagai orang tua, untuk memberikan pendidikan yang sebaik mungkin bagi anak-anaknya yang tercinta.
evan rizky ashari On
I. LAPISAN KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
A : Budaya Lokal : wadah suku dan berjiwa adat

B : Budaya Nasional : diciptakan oleh Negara Republik Indonesia : bahasa Indonesia, sistem politik dan pemerintahan.

C: Budaya Global : Masuk Indonesia dari segala jurusan dunia, terutama lewat sistem komunikasi elektronik.

GOOD GOVERNANCE

Budaya A (Lokal) :

Demokrasi langsung atas dasar adat asli.

Keluarga sebagai kesatuan sosial dan pemerintah

Budaya B (Nasional) :

Demokrasi perwakilan : import dari Barat.

Warga negara (individu) sebagai kesatuan.

Sosial dan pemerintahan, politik dikendalikan oleh partai-partai politik, secara ideal menjunjung tinggi supermasi hukum dan rule of low.

Budaya C (Global) :

Budaya global dinamakan budaya elektronik. Substansinya (ilmu, teknologi, ideologi etc) berasal dari masyarakat-masyarakat “sumber” (masyarakat maju) dan diarahkan kepada masyarakat “sasaran” termasuk Indonesia (yang masih lemah dalam substansi itu).
evan rizky ashari On
Ada dua alasan utama kenapa ekonomi rakyat merupakan suatu isu penting di dalam perekonomian Indonesia. Pertama, kemiskinan hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah serius. Walaupun jumlah orang miskin sebagai persentase dari jumlah penduduk terus menurun, di lapangan kenyataannya berbeda, kemiskinan semakin nyata. Tidak hanya itu, jumlah orang yang rentan terhadap kemiskinan juga banyak,yakni mereka yang saat ini masih banyak berada di atas garis kemiskinan. Sedikit saja ada goncangan seperti kenaikan harga pangan atau enerji, mereka langsung jatuh miskin. Kedua, masalah pengangguran yang juga sulit dituntaskan. Di satu sisi, jumlah penduduk yang berarti juga jumlah angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan bertambah, namun disisi lain, kesempatan kerja yang disediakan di sektor formal semakin terbatas. Karena Indonesia tidak memiliki tunjangan pengangguran seperti di negara-negara welfare states di Eropa Barat, maka mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan di sektor formal terpaksa melakukan pekerjaan apa saja di sektor informal. Jadi, sektor informal selama ini berfungsi sebagai pekerjaan the last resort bagi orang-orang yang tidak mendapatkan pekerjaan di sektor formal.

Pendefinisian ekonomi rakyat hingga saat ini belum tuntas. Apa yang dimaksud dengan ekonomi rakyat? Siapa yang termasuk rakyat dan siapa yang tidak? Apakah seorang konglomerat berwarga negara dan tinggal di Indonesia bukan termasuk rakyat, sehingga perusahaannya tidak dianggap ekonomi rakyat?. Namun ada semacam kesepakatan umum bahwa usaha-usaha yang masuk di dalam kategori ekonomi rakyat adalah usaha mikro (UMI), usaha kecil (UK), atau gabungan usaha mikro dan kecil (UMK). Perusahaan tersebut pada umumnya tidak terdaftar, tidak memiliki izin usaha. Kebanyakan dari UMK digolongkan sebagai sektor informal.

Sebagian besar dari jumlah unit usaha di Indonesia adalah kategori UMK (Tabel 1). Pada tahun 2007 misalnya, dari 50 juta perusahaan yang tercatat, sekitar 99 persen lebih adalah kategori UMK. Berbeda dengan usaha menengah (UM), usaha besar (UB), dan digabung menjadi usaha menengah dan besar (UMB), UMK sangat padat karya. Oleh karena itu, keberadaan UMK menandakan keberadaan ekonomi rakyat, dan menjadi sangat krusial terutama dikaitkan dengan upaya-upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan.
evan rizky ashari On
Masih dihantui harga beras yang terus naik, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan akan terjadi inflasi pada Desember. Sehingga inflasi pada tahun 2010 diperkirakan lebih dari target pemerintah sebesar 6%.
"Desember ini memang sulit dibendung, akan terjadi yang lumayan juga sih. Artinya, Bulan Desember inflasi itu pasti," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan ketika dihubungi detikFinance, Senin (27/12/2010).
Menurut Rusman, tekanan inflasi pada bulan ini masih disebabkan kenaikan harga beras yang berdasarkan data BPS hingga minggu ketiga bulan ini, kenaikan harga beras sudah mencapai 5% jika dibandingkan bulan November lalu. Selain itu, ada juga beberapa komoditas pangan yang menunjukkan kenaikan harga pada bulan ini, seperti cabe merah dan bawang merah.
"Tetap karena beras yang kenaikan harganya sampai minggu ketiga ini sebesar 5% jika dibandingkan November. Memang bobotnya beras paling besar, tapi ada juga yang musiman seperti cabe merah, bawang merah. Walaupun ada juga bahan pokok yang masih aman seperti daging ayam, daging sapi, tidak terlalu ada kenaikan," ujarnya.
Sedangkan Natal, ujar Rusman, tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap inflasi. Pasalnya, masyarakat yang merayakan Natal di Indonesia tidak sebanyak yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Natal, jelas ada pengaruhnya ke inflasi tapi yang merayakan saudara kita porsinya tidak seperti saat Lebaran," ujarnya.
Rusman menyatakan inflasi kali ini juga dipengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap minimnya barang yang beredar di pasar. Padahal, pasokan barang tersebut tersedia.
"Persoalan ekspektasi orang yang mengatakan barang-barang gak ada di pasar padahal ada," ujarnya.
Berdasarkan perkiraan sementara, Rusman menilai inflasi Desember ini akan menyebabkan tembusnya target inflasi sebesar 6%.
"Year to date kan 5,98%, kalau inflasi tembus ke 6%. Namun berapanya? Yang agak moderat, akan ada 6,5% plus minus, bisa lebih tinggi, bisa lebih rendah, tapi yang jelas di atas 6%" pungkasnya.
evan rizky ashari On
PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) masih mempunyai utang sebesar Rp 1,9 triliun sampai dengan akhir 2010. Merpati mendesak pemerintah segera menyuntikkan dananya melalu Penyertaan Modal Negara (PMN) di awal 2011 untuk membantu operasional perusahaan.
Demikian diungkapkan Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo alam konferensi persnya di Gedung SAR, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/12/2010).

"Ekuitas kita atau kita sebut outstanding utang kita di akhir Desember ini sebesar Rp 1,8 triliun. Itu terdiri dari utang ke beberapa lessor, PT Pertamina dan PT Angkasa Pura," ujar Jhony.
Ia mengatakan, dana PMN dari pemerintah untuk memperbaiki Merpati hingga saat ini belum juga digelontorkan oleh sebab itu utang kembali menumpuk. Jhony menegaskan, seharusnya jika ingin memperbaiki Merpati sebagai maskapai plat merah nasional sudah semestinya dilakukan saat ini.
"Saat ini kita sebenarnya sudah siap memperbaiki perusahaan oleh sebab itu perlu adanya dukungan dana dari pemerintah sesuai janjinya. Jangan molor terus karena bantuan ke Merpati itu dari dulu selalu diterima tidak pernah tepat waktu," terangnya.

Jhony memaparkan, program PMN ini sudah berjalan selama 5 tahun bahkan sampai berganti direksi selama 4 kali dan tidak pernah selesai. Pada tahun 2007, Jhony mengatakan, diputuskan restrukturisasi Merpati sebesar Rp 610 miliar tetapi baru diberikan Rp 300 miliar. Nah sisanya akan diberikan di 2009 sebesar Rp 310 miliar.

"Tetapi tidak cair-cair sampai saat ini. Karena ada pergantian direksi baru maka manajemen dijanjikan lagi di Januari 2011 akan digelontorkan makanya mudah-mudahan bisa masuk semua," terangnya.
evan rizky ashari On
Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengemukakan, lonjakan harga minyak dunia bisa memicu kenaikan harga Pertamax menjadi Rp8.200 per liter. Kini harga minyak dunia mendekati level US$92 per barel.
Jumlah tersebut, sambung Pri Agung, didapat dengan kurs rupiah di kisaran Rp9.200. "Jumlah itu didapat setelah US$92 per barel dikalikan Rp9.200. Jumlah itu kemudian dibagi dengan 0,8 barel dikalikan 159 liter. Lalu, dikali 1,15 dan ditambah alpha dari Pemerintah sekitar 560," tuturnya.
"Angka 1,15 karena adanya PPn 10 persen dan PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) dan angka 0,8 barel itu didapat karena dari 1 barel minyak mentah biasanya yang bisa menjadi BBM kira-kira hanya 80 persen saja," tegas Pri Agung.

VP Corporate Communication PT Pertamina Persero, Mochammad Harun, menegaskan pihaknya belum bisa menderminasi kenaikan harga Pertamax. Itu mengingat harga Pertamax baru bisa diputuskan pada dua pekan sekali. "Saya belum bisa hitung, ada hitungannya," ujarnya.
Namun, Harun menegaskan Pertamax selaku BBM nonsubsidi akan selalu menyesuaikan dengan harga minyak dunia. Dua minggu lalu ketika harga minyak ada di level US$83 per barel, Pertamax naik dari Rp6.900 per liter ke Rp7.250.
evan rizky ashari On
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) mencatat pertumbuhan kredit korporasi yang positif selama 2010. BRI mencatat pertumbuhan kredit korporasi sebesar 22% dan Mandiri berhasil membukukan kredit korporasi hingga 20%.
BRI sendiri mencatat pertumbuhan kredit korporasi sampai bulan Desember 2010 sebesar 22% atau mencapai Rp 34 triliun. Sebesar Rp 25 triliun dari realisasi kredit korporasi tersebut disalurkan kepada perusahaan plat merah.
"Kredit korporasi kita tahun 2010 ini tumbuh mencapai 22% dimana total kreditnya mencapai Rp 33-34 triliun," kata Direktur Korporasi BRI Asmawi Syam ketika ditemui disela penandatanganan pendanaan proyek transmisi 10.000 MW di Gedung PLN, Kebayoran, Jakarta, Senin (27/12/2010).
Ia memaparkan, sejumlah Rp 25 triliun dari total kredit tersebut disalurkan ke perusahaan plat merah salah satunya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Lebih lanjut Asmawi mengatakan plafon yang disediakan khusus ke PLN sendiri mencapai Rp 9 triliun. "Yang sudah terserap itu sekitar setengahnya atau sebesar Rp 4,5 triliun," jelasnya.
Dikatakan Asmawi, kredit korporasi BRI memberikan 18% kontribusi terhadap keseluruhan portofolio kredit BRI.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Fransiska Nelwan Mok mengungkapkan kredit korporasi Mandiri telah tumbuh 20% sampai akhir tahun 2010 ini. Kedepan, Ia optimistis kredit korporasi masih terus akan tumbuh positif.
"Pertumbuhannya kredit korporasi sebesar 20% atau outstandingnya sebesar Rp 80 triliun," ujar Fransiska.
evan rizky ashari On
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (27/12/2010) pada rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, mendengarkan paparan proyeksi ekonomi 2011 yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Darmin, didampingi jajarannya, juga akan melakukan sinkronisasi dan sinergi kebijakan fiskal dan moneter.
Ketika membuka rapat kabinet, Presiden meminta jajaran kabinet menteri, khususnya menteri bidang ekonomi, untuk memanfaatkan momentum dan peluang ekonomi pada 2011.
Presiden mengatakan, kebijakan fiskal dan moneter sangat penting agar pertumbuhan ekonomi berkualitas. "Keduanya harus terpaut satu sama lain agar kebijakan ekonomi bisa menghasilkan capaian yang terbaik. Ekonomi tidak hanya kita lihat dari sisi pertumbuhan, tapi dari sejauh mana kita bisa menciptakan lapangan kerja yang baru, menjaga inflasi, serta fundamental perekonomian yang lain agar ekonomi makro stabil dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Presiden mengatakan, kebijakan ekonomi yang baik dan tepat dapat menjaga penyangga dan pendorong pergerakan perekonomian Indonesia, termasuk di sektor riil. Presiden meminta agar optimisme di bidang perekonomian terus dijaga agar capaian tahun depan dan tahun-tahun mendatang menjadi semakin baik.
evan rizky ashari On
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memaparkan, nilai cadangan devisa Indonesia per Desember 2010 mencapai 95 miliar dollar AS. Cadangan ini dapat dipakai untuk berjaga-jaga jika terjadi penarikan tiba-tiba yang dilakukan masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2010 diperkirakan mencapai enam persen.
"Memang hal ini agak terpengaruh pertumbuhan kuartal ketiga yang sedikit di bawah targetnya. Tapi tetap mencapai 6 persen," kata Darmin kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/12/2010).
Darmin, pada rapat kabinet terbatas bidang ekonomi yang digelar di Kantor Presiden, memaparkan soal kondisi perekonomian dan proyeksi di tahun 2011.
Darmin, pada kesempatan tersebut, menyampaikan kerja sama yang harus dilakukan agar kebijakan fiskal dan moneter tetap sinkron dan harmonis. "Area pertama, pengendalian inflasi. Pada tahun ini, inflasi melampaui target. Tahun depan diharapkan bisa dikendalikan ke dalam target yang sudah digariskan," kata Darmin.
Kerja sama kedua adalah bagaimana menghadapi arus modal yang masuk ke Indonesia. Ada tiga area kebijakan yang perlu diambil dan digariskan agar hal tersebut sinkron. "Pertama adalah bagaimana mengurangi kecepatan arus modal yang bersifat spekulatif dan jangka pendek.
Kedua, bagaimana memanfaatkan arus modal yang masuk supaya dapat membiayai kegiatan yang bersifat jangka panjang. Hal ini bisa melalui IPO sektor swasta maupun publik. Ketiga, bagaimana mempersiapkan kemampuan berjaga-jaga kalau sampai terjadi penarikan tiba-tiba," papar Darmin.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kondisi perekonomian 2010 jauh lebih baik dari 2009. Pertumbuhan lebih berimbang dimana pertumbuhan ekspor dan investasi cukup kuat.
"Bahkan investasi kita yang dicatat BKPM mengalami angka yang tertinggi sejak krisis 1998," katanya.
evan rizky ashari On Monday 20 December 2010
KRISIS ekonomi global kembali membuktikan bahwa sistem kapitalisme tidaklah sempurna. Krisis ekonomi pun mengakibatkan aktivitas ekonomi dunia menurun dan bayang-bayang kebangkrutan usaha menjadi hal yang menakutkan.

Para ahli ekonomi dunia mulai berpikir untuk mencari alternatif sistem ekonomi yang lebih baik. Salah satu sistem ekonomi, dalam lingkup yang lebih kecil, adalah koperasi. Sebagai sebuah bentuk lembaga ekonomi, koperasi memiliki banyak keunggulan. Selama ini, keunggulan yang ada belum dapat dirasakan atau dilihat oleh masyarakat luas karena banyaknya berita negatif seputar koperasi akibat mismanajemen.
Sosialisasi koperasi di Lakukan Semenjak Dini
Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Ke-menkop UKM) terus melakukan sosialisasi terhadap program Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Ge-maskop). Gemas-kop akan dikampanyekan mulai dari Sekolah Dasar (SD). Gerakan pentingnya berkope-rasi sedang dan sudah dilakukan sejak dini yaitu di sekolah-sekolah.
Gerakan tersebut harus dilakukan sejak dini, di mana pendidikan koperasi bisa diterapkan di Sekolah Dasar, Dengan mensosialisasikan gerakan berkoperasi pada sekolah-sekolah dapat membantu para pelajar menumbuhkan rasa kebersamaan, memiliki dan tanggungjawab antar sesama siswa.
Koperasi sekolah (Kopsis) sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangakan potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai latihan bertanggung jawab dan kemandirian siswa. Pembentukan Koperasi Sekolah dikalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pen-didikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini
Selain itu, pendirian koperasi di sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
Dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. tujuan koperasi sendiri adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 45. pada dasarnya koperasi bisa menyerap tenaga kerja, mengurangi angka kemiskinan.
Syarat Keanggotan Koperasi
Yang diterima menjadi anggota Koperasi ini ialah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut :

1.Berusia 16 tahun keatas, Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (untuk anak dibawah usia 16 tahun, dapat menjadi anggota berdasarkan perwalian dari orang tua kandungnya yang juga sudah menjadi anggota Koperasi Mitra Teladan)
2.Memenuhi kewajiban administrasi Pendaftaran, Simpanan Pokok (satu kali saja) dan Simpanan Wajib tiap bulan yang dibayarkan sebelum tanggal 5 bulan yang bersangkutan, sesuai yang ditentukan serta Biaya administrasi bulanan
3.Memahami Anggaran Dasar koperasi ini dan telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4.Tidak tersangkut di dalam suatu usaha atau pekerjaan yang bertentangan dengan kepentingan Koperasi ini.
5.Walaupun keanggotaan Koperasi terbuka bagi setiap orang, namun untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Koperasi perlu mengadakan persyaratan bagi penerimaan anggota. Calon Anggota harus mendapat referensi dari orang yang sudah menjadi anggota Koperasi Mitra Teladan yang masih aktif (ASA = Anggota Sponsor Anggota)

Lalu bagaimana sebuah koperasi dapat tumbuh dan berkembang serta menghasilkan profit? Jawaban yang pertama adalah peran aktif para anggotanya. Para anggota merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Partisipasi aktif anggota sebagai pengguna jasa akan menentukan tingkat pertumbuhan koperasi.

Agar anggota aktif berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi, maka dari awal pendaftaran anggota atau awal pembentukan koperasi haruslah mereka benar-benar orang-orang yang mempunyai kesadaran untuk bekerja sama bergabung dan membangun koperasi. Komitmen berkoperasi harus dijadikan salah satu syarat untuk bisa menjadi anggota.

Cara lain untuk mendorong partisipasi aktif anggota adalah dengan memberikan insentif lebih dalam hal pembagian sisa hasil usaha (SHU). SHU harus diberikan dengan mempertimbangkan persentase keterlibatan/ partisipasi sang penerima (anggota).

Semakin besar keterlibatannya, semakin besar pula SHU yang didapatnya. Dengan demikian para anggota koperasi akan berlomba-lomba untuk berpartisipasi aktif.
Demikianlah, koperasi yang merupakan usaha ekonomi kerakyatan dapat berperan aktif dalam memperkuat perekonomian nasional guna menghadapi krisis ekonomi. Ayo kita berkoperasi !!!