Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memaparkan, nilai cadangan devisa Indonesia per Desember 2010 mencapai 95 miliar dollar AS. Cadangan ini dapat dipakai untuk berjaga-jaga jika terjadi penarikan tiba-tiba yang dilakukan masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2010 diperkirakan mencapai enam persen.
"Memang hal ini agak terpengaruh pertumbuhan kuartal ketiga yang sedikit di bawah targetnya. Tapi tetap mencapai 6 persen," kata Darmin kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/12/2010).
Darmin, pada rapat kabinet terbatas bidang ekonomi yang digelar di Kantor Presiden, memaparkan soal kondisi perekonomian dan proyeksi di tahun 2011.
Darmin, pada kesempatan tersebut, menyampaikan kerja sama yang harus dilakukan agar kebijakan fiskal dan moneter tetap sinkron dan harmonis. "Area pertama, pengendalian inflasi. Pada tahun ini, inflasi melampaui target. Tahun depan diharapkan bisa dikendalikan ke dalam target yang sudah digariskan," kata Darmin.
Kerja sama kedua adalah bagaimana menghadapi arus modal yang masuk ke Indonesia. Ada tiga area kebijakan yang perlu diambil dan digariskan agar hal tersebut sinkron. "Pertama adalah bagaimana mengurangi kecepatan arus modal yang bersifat spekulatif dan jangka pendek.
Kedua, bagaimana memanfaatkan arus modal yang masuk supaya dapat membiayai kegiatan yang bersifat jangka panjang. Hal ini bisa melalui IPO sektor swasta maupun publik. Ketiga, bagaimana mempersiapkan kemampuan berjaga-jaga kalau sampai terjadi penarikan tiba-tiba," papar Darmin.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kondisi perekonomian 2010 jauh lebih baik dari 2009. Pertumbuhan lebih berimbang dimana pertumbuhan ekspor dan investasi cukup kuat.
"Bahkan investasi kita yang dicatat BKPM mengalami angka yang tertinggi sejak krisis 1998," katanya.
About Me
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment